Presiden Joko Widodo berambisi mewujudkan mobil nasional Indonesia. Ambisi Jokowi menghadirkan mobil nasional dengan menggandeng pabrikan mobil asal Malaysia, Proton.
Melalui koleganya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, Jokowi berharap perusahaan bentukan Hendro dapat memproduksi sebuah produk mobil nasional.
Lalu siapa Proton ini? Bagaimana rekam jejak bisnisnya?
Proton adalah perusahaan automobile asal Malaysia berdiri pada 1983. Ide awal pendirian perusahaan ini berasal dari Tun Mahathir Mohamad pada 1979.
Melalui Proton, Mahathir ingin membuat Malaysia mampu bersaing di dunia industri otomotif dunia. Mahathir ingin mempercepat kemampuan industrialisasi Malaysia dalam mengimbangi negara-negara maju.
Pada awal produksi, Proton menggandeng perusahaan teknologi Jepang, Mitsubishi. Mobil keluaran Proton pertama, yaitu Sedan Saga. Mobil tersebut diluncurkan pada bulan Juli 1985. Pasar pertama Proton Saga adalah Singapura.
Kehadiran Proton Saga mendapat respon positif konsumen. Di mana pada 1986, Proton telah berhasil meluncurkan 10.000 buah mobil. Tahun berikutnya lebih dari 50.000 unit Proton Saga telah diproduksi dan dijual di Bangladesh, Brunei, Selandia Baru, Malta, Sri Lanka dan Inggris. Pada 1988, Proton memulai debutnya di British International Motorshow. Di sana, Proton sukses meraih tiga penghargaan bergengsi untuk kualitas, coachwork dan ergonomi.
Namun, buruknya sistem penjualan membuat Proton tidak dapat memenuhi tingginya permintaan pasar. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan drastis di tahun 2000-an. Pada 2005, permintaan pasar mencapai 40 persen saja, tahun berikutnya menjadi 32 persen. Barulah di awal 2010-an, Proton mulai stabil dengan pengenalan produk barunya yaitu Proton Exora MPV.
Memasuki 2013, penjualan Proton di pasar Malaysia semakin stabil. Enam bulan pertama di 2013, tercatat 64.782 unit mobil telah terjual, mewakili 20,7 persen. Pada bulan Juli 2013, Proton berhasil menjual sekitar 16.600 unit mobil. Semua kenaikan ini terkait dengan peluncuran produk baru Proton yaitu Proton Saga SV.
PT Adiperkasa Citra Lestari, perusahaan milik Hendropriyono, menjadi pihak yang akan melakukan penjajakan kerja sama. Dilansir dari laman abcnews.com, Jumat (6/2), Proton bersama PT Adiperkasa Citra Lestari akan melakukan studi kelaikan atau feasibility study dan peluang kerja sama dalam mewujudkan mobil nasional.
Bos Proton Mahathir Mohamad mengatakan studi kelaikan diperkirakan selesai dalam enam bulan ke depan. Sektor otomotif Indonesia diakui menjadi potensi pasar menggiurkan. Di mana data mencatat penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari satu juta unit.
"Kita tertarik membuat joint venture (usaha patungan) dan menghasilkan mobil ASEAN," ujarnya.
Hendropriyono sendiri menegaskan proyek ini akan sangat bagus untuk perkembangan industri otomotif Indonesia dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia lokal melalui alih teknologi.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak di Malaysia disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
Melalui koleganya, Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono, Jokowi berharap perusahaan bentukan Hendro dapat memproduksi sebuah produk mobil nasional.
Lalu siapa Proton ini? Bagaimana rekam jejak bisnisnya?
Proton adalah perusahaan automobile asal Malaysia berdiri pada 1983. Ide awal pendirian perusahaan ini berasal dari Tun Mahathir Mohamad pada 1979.
Melalui Proton, Mahathir ingin membuat Malaysia mampu bersaing di dunia industri otomotif dunia. Mahathir ingin mempercepat kemampuan industrialisasi Malaysia dalam mengimbangi negara-negara maju.
Pada awal produksi, Proton menggandeng perusahaan teknologi Jepang, Mitsubishi. Mobil keluaran Proton pertama, yaitu Sedan Saga. Mobil tersebut diluncurkan pada bulan Juli 1985. Pasar pertama Proton Saga adalah Singapura.
Kehadiran Proton Saga mendapat respon positif konsumen. Di mana pada 1986, Proton telah berhasil meluncurkan 10.000 buah mobil. Tahun berikutnya lebih dari 50.000 unit Proton Saga telah diproduksi dan dijual di Bangladesh, Brunei, Selandia Baru, Malta, Sri Lanka dan Inggris. Pada 1988, Proton memulai debutnya di British International Motorshow. Di sana, Proton sukses meraih tiga penghargaan bergengsi untuk kualitas, coachwork dan ergonomi.
Namun, buruknya sistem penjualan membuat Proton tidak dapat memenuhi tingginya permintaan pasar. Perusahaan ini mengalami penurunan penjualan drastis di tahun 2000-an. Pada 2005, permintaan pasar mencapai 40 persen saja, tahun berikutnya menjadi 32 persen. Barulah di awal 2010-an, Proton mulai stabil dengan pengenalan produk barunya yaitu Proton Exora MPV.
Memasuki 2013, penjualan Proton di pasar Malaysia semakin stabil. Enam bulan pertama di 2013, tercatat 64.782 unit mobil telah terjual, mewakili 20,7 persen. Pada bulan Juli 2013, Proton berhasil menjual sekitar 16.600 unit mobil. Semua kenaikan ini terkait dengan peluncuran produk baru Proton yaitu Proton Saga SV.
PT Adiperkasa Citra Lestari, perusahaan milik Hendropriyono, menjadi pihak yang akan melakukan penjajakan kerja sama. Dilansir dari laman abcnews.com, Jumat (6/2), Proton bersama PT Adiperkasa Citra Lestari akan melakukan studi kelaikan atau feasibility study dan peluang kerja sama dalam mewujudkan mobil nasional.
Bos Proton Mahathir Mohamad mengatakan studi kelaikan diperkirakan selesai dalam enam bulan ke depan. Sektor otomotif Indonesia diakui menjadi potensi pasar menggiurkan. Di mana data mencatat penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai lebih dari satu juta unit.
"Kita tertarik membuat joint venture (usaha patungan) dan menghasilkan mobil ASEAN," ujarnya.
Hendropriyono sendiri menegaskan proyek ini akan sangat bagus untuk perkembangan industri otomotif Indonesia dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia lokal melalui alih teknologi.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara kedua belah pihak di Malaysia disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.