Dalam wawancara yang disiarkan langsung oleh Kompas TV, Haji Lulung, sapaannya, malah menganggap cuitan tweeps itu sebagai kreativitas anak muda.
"Ada twitter bahwa inilah kreativitas," terang Lulung, dalam perbincangan petang tadi (Selasa, 17/3).
Lulung mengaku belakangan mulai memantau cuitan yang menyindir, menyela, bahkan nyeleneh itu lewat akun pribadi miliknya @halus24. Kata dia, halus memang adalah jargon dia sejak lama. Halus berarti Haji Lulung untuk Semua. Itu dipakainya sejak tahun 2004 lalu.
"@halus24 itu saat ini belum ada timnya, saya yang jalankan. Saya masih belajar. Kadang saya suka salah mention," terang Lulung sambil tertawa.
Politisi PPP itu mengaku sempat tidak ingin tahu soal tagar #SaveHajiLulung. Saat diberitahu temannya, Lulung emoh untuk menindaklanjutinya.
"Ketika diberitahu sore, pak Haji ini ada akun nyeleneh. Jangan kasih tahu aku. Aku ini sedang berjuang. Saya mau pakai kacamata kuda," kenang dia, lagi-lagi sambil tersenyum.
Saat ini #SaveHajiLulung sempat jadi trending topik tiga besar di dunia. Anda tak tertarik dengan itu?
"Sindiran itu adalah satu kritik. Itu adalah energi dan semangat untuk saya berjuang," demikian Haji Lulung. [rus]