Presiden Jokowi membuka wacana pindah dari Istana Negara di Jakarta ke Istana Bogor. Dosen Komunikasi Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio kepada Kompas menyebutkan bisa jadi ini bukan hanya sekadar perpindahan tempat. Ada kemungkinan Jokowi berencana menjauhi Megawati Soekarnoputri sebagai poros Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
Hendro Satrio mengatakan pada Sabtu (14/2), “Rencana kepindahan Jokowi ke Istana Bogor kan simbol komunikasi khas Jokowi, berencana menjauhi Teuku Umar.”
Teuku Umar yang dimaksud adalah nama jalan di Menteng, Jakarta Pusat yang menjadi tempat tinggal Megawati Soekarno Putri, ketua umum PDI-P. Jika kemungkinan ini benar, Jokowi tampaknya ingin menghindari tekanan kuat dari orang nomor satu partai pendukungnya, terutama mengenai kasus Budi Gunawan yang pelantikannya sebagai kapolri terkatung-katung.
Hendri Satrio juga mengungkapkan, langkah Jokowi pindah ke Istana Bogor juga bisa bermakna lain, yaitu upayanya untuk merangkul lebih dekat pada Prabowo Subianto, poros Koalisi Merah Putih (KMP). Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo sudah pernah bertemu di tengah kemelut KPK vs Polri dan kasus Budi Gunawan. Ketika itu Prabowo mengaku akan mendukung keputusan apa pun dari Jokowi.
Kemungkinan lain, Jokowi juga mencari alternatif lain, yaitu merapat ke kubu Partai Demokrat, dalam hal ini tokoh mereka, Susilo Bambang Yudhoyono. Baik Prabowo maupun SBY sama-sama berseberangan jalur dengan Megawati Soekarnoputri. Partai Demokrat sendiri selama ini bersikap di tengah-tengah meski cenderung ke kubu KMP.
“(Tidak hanya berpeluang mendekat pada Hambalang –kediaman Prabow0– rencana Jokowi pindah ke Istana Bogor juga) mungkin mendekati Cikeas (kediaman Susilo Bambang Yudhoyono),” ucap Hendri seperti dikutip Kompas.
Foto: INDRA AKUNTO/KOMPAS
Hendro Satrio mengatakan pada Sabtu (14/2), “Rencana kepindahan Jokowi ke Istana Bogor kan simbol komunikasi khas Jokowi, berencana menjauhi Teuku Umar.”
Teuku Umar yang dimaksud adalah nama jalan di Menteng, Jakarta Pusat yang menjadi tempat tinggal Megawati Soekarno Putri, ketua umum PDI-P. Jika kemungkinan ini benar, Jokowi tampaknya ingin menghindari tekanan kuat dari orang nomor satu partai pendukungnya, terutama mengenai kasus Budi Gunawan yang pelantikannya sebagai kapolri terkatung-katung.
Hendri Satrio juga mengungkapkan, langkah Jokowi pindah ke Istana Bogor juga bisa bermakna lain, yaitu upayanya untuk merangkul lebih dekat pada Prabowo Subianto, poros Koalisi Merah Putih (KMP). Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo sudah pernah bertemu di tengah kemelut KPK vs Polri dan kasus Budi Gunawan. Ketika itu Prabowo mengaku akan mendukung keputusan apa pun dari Jokowi.
Kemungkinan lain, Jokowi juga mencari alternatif lain, yaitu merapat ke kubu Partai Demokrat, dalam hal ini tokoh mereka, Susilo Bambang Yudhoyono. Baik Prabowo maupun SBY sama-sama berseberangan jalur dengan Megawati Soekarnoputri. Partai Demokrat sendiri selama ini bersikap di tengah-tengah meski cenderung ke kubu KMP.
“(Tidak hanya berpeluang mendekat pada Hambalang –kediaman Prabow0– rencana Jokowi pindah ke Istana Bogor juga) mungkin mendekati Cikeas (kediaman Susilo Bambang Yudhoyono),” ucap Hendri seperti dikutip Kompas.
Foto: INDRA AKUNTO/KOMPAS